Toyota Meluncurkan Sepeda Kargo Listrik Pertamanya, Tetapi Hanya Tersedia di Prancis

Pabrikan mobil Jepang, Toyot,a telah mengumumkan peluncuran sepeda kargo listrik pertamanya.

Dibuat dalam kemitraan dengan Douze Cycles, merek e-bike berbasis Dijon, akan mulai dijual pada September 2023 di Prancis saja, dengan sepeda e-cargo ditawarkan melalui 300 dealer mobil Toyota Prancis.

Dalam sebuah pernyataan CEO Toyota, France Frank Marotte, mengatakan tentang proyek tersebut:

“Dua puluh lima tahun yang lalu, Toyota membuka jalan hybrid dengan Prius generasi pertama, sehingga menunjukkan jalan menuju dekarbonisasi. Hybrid, dimana Toyota kini menjadi pemimpin dunia, kini berada di jantung strategi multi-teknologi merek yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas spesifik setiap konsumen. Mobilitas lunak dan lokal adalah salah satu dari kebutuhan ini. Oleh karena itu, wajar saja, berdasarkan visi bersama, kami menjalin kemitraan dengan Douze Cycles, pemain utama Prancis di pasar sepeda kargo. Karena sejarah Toyota di Prancis, tampaknya sangat penting bagi kami bahwa mitra kami memiliki lokasi produksi di wilayah nasional.”

Jadi apa yang kita ketahui tentang Douze Cycles x La mobilité Toyota?

Berdasarkan model Douze Hêta yang ada, sepeda ini dibangun di sekitar framealuminium dan memiliki platform beban 850mm yang berada di depan dan dapat dilengkapi dengan kotak penyimpanan polypropylene 300 liter.

Total daya angkut mencapai 100kg, yang sebanding dengan banyak sepeda kargo elektrik terbaik. Fakta bahwa kotak dapat dilepas harus menambah fleksibilitas yang lebih besar dalam hal sifat beban yang dibawa. Ada juga tempat penumpang opsional yang menampilkan seatbelt magnet, yang dapat memuat hingga tiga anak.

Mungkin agak mengejutkan, sepeda ini ditenagai bukan oleh teknologi Toyota tetapi oleh merek otomotif Jepang ikonik lainnya, Yamaha. Motor mid-drive 250 watt ini ditenagai oleh baterai 500Wh, yang menurut Toyota bagus hingga 62 mil dengan sekali pengisian daya. Namun, pengalaman memberi tahu kami bahwa angka ini dapat sangat bervariasi berdasarkan medan dan beban. Pengisian penuh dikatakan memakan waktu 4 jam.

Fitur lain termasuk gear Shimano 10-speed yang menggunakan rear deraileur tradisional dan kombinasi cassette daripada gear hub, rem cakram hidrolik Tektro, ban Pick-Up khusus e–bikeSchwalbe (dipasang pada roda belakang 26 inci dan roda depan 20 inci).

Namun, mungkin komponen yang paling menarik dari sepeda kargo elektrik Toyota adalah rakitannya sendiri. Ini terdiri dari 17 bagian yang dapat dipertukarkan, dirancang untuk memudahkan perbaikan dan penggantian komponen saat aus. Hal ini juga memungkinkan sepeda dipasang dengan ukuran motor yang berbeda serta membuatnya mudah disimpan, dengan rangka modular yang mudah dipisahkan menjadi dua bagian. Banyak bagian tersebut dibuat dari polimer daur ulang, bahan yang biasanya digunakan Douze untuk membantu mengurangi jejak karbonnya.

Toyota bukan satu-satunya pembuat mobil yang berinvestasi dalam transportasi listrik alternatif.

Di Eropa, SEAT bekerja sama dengan Silence yang berbasis di Barcelona untuk memproduksi skuter listrik, sementara Peugeot telah merilis eC01 Crossover, e-bike bergaya hybrid dengan frame step through, motor Bosch, dan transmisi Shimano 10-speed.

Sementara itu baik General Motors maupun Jeep telah memperkenalkan e-bikes ke pasar AS belakangan ini, meskipun keduanya berada di ujung pasar yang ekstrim. GMC bekerja sama dengan Hummer untuk menciptakan EV e-bike, ‘mesin’ fat bike hardtail yang memiliki motor 750 watt yang dapat mencapai kecepatan 28 mph. Sementara Jeep meluncurkan ‘mesin’ serupa pada tahun 2020. Namun, kedua contoh tersebut tampaknya dirancang untuk melengkapi kendaraan off-road mereka daripada berfungsi sebagai e-bike seperti di pasaran pada umumnya.

Sumber: https://www.cyclingweekly.com/products/toyota-launches-its-first-electric-cargo-bike-but-its-only-available-in-france