Tips Bersepeda Jarak Jauh, Gunakanlah “Safety Flag”

Safety Flag @ryohei_oguchi_around_the_world
Semua aktivitas outdorr atau olahraga memiliki resiko masing – masing, termasuk juga bersepeda. Aktivitas bersepeda yang banyak jenisnya memiliki safety procedure yang disesuaikan dengan track masing – masing. Minimal menggunakan helm dan sepatu adalah perlengkapan yang wajib digunakan di semua genre sepeda.
Sepeda XC ataupun Downhill mayoritas tracknya di alam terbuka atau di track yang dibuat khusus. Namun berbeda halnya dengan genre sepeda touring, jika kita melakukan perjalanan jauh dengan bersepeda tentu kita akan dihadapi berbagai tantangan, mulai dari tracknya apakah jalan on road ataupun offroad dan juga tantangan lainnya adalah kita akan ‘berdampingan’ dengan kendaraan – kendaraan bermotor di jalanan, khususnya kendaraan besar yang memiliki titik Blind Spot yang membahayakan pengendara yang berada di dekatnya. Blind Spot adalah kondisi dimana pengendara (umumnya kendaraan besar) tidak dapat melihat suatu area atau titik tertentu dari balik kemudinya saat berkendara.

sumber foto : @federalove_cycling
Salah satu safety procedure dari genre sepeda touring adalah memasang Safety Flag atau bendera. Mungkin bagi masyarakat awam melihat sepeda yang di pasangkan bendera seperti sepeda yang sedang karnaval di ajang HUT RI. Namun jika lebih paham, dengan memasang bendera adalah cara untuk mengurangi resiko saat bersepeda di jalan raya yang dipadati kendaraan. Dengan memasang safety flag di sepeda maka keberadaan pesepeda tersebut dapat lebih terlihat oleh kendaraan lain.

sumber foto : @janneke_op_reis
Pemasangan safety flag di sepeda saat touring sama halnya seperti pemasangan safety flag pada kendaraan di area pertambangan. Seperti contohnya pada pertambangan batubara di Kalimantan dan pertambangan emas di Papua dimana setiap kendaraan di area tersebut di pasangkan safety flag setinggi 3 – 5 meter yang fungsinya sebagai penanda agar lebih terlihat oleh truk truk tambang yang berukuran “raksasa”. Safety flag untuk sepeda tentu tak setinggi yang di pakai oleh mobil tambang. Untuk sepeda tingginya cukup antara 1 – 2 meter saja.

sumber foto : @federalove_cycling
Tak seperti di negara lain, di Indonesia sendiri hampir tak ada produsen yang menjual safety flag untuk sepeda, maka dari itu lebih banyak para penghobi sepeda tamasya membuat sendiri. Membuat safety flag sangatlah mudah, caranya kita hanya perlu mempersiapkan tiang pancingan atau dalam bahasa Sunda disebut ‘‘jeujeur‘, ripet, dan bendera yang mau kita pasang. Pasangkan bendera pada tiang pancingan di bagian atas lalu rekatkan tiang pancingan ke rak sepeda dan fender/spatbor menggunakan ‘ripet’. Meski umumnya di pasang secara vertikal, ada pula yang dipasang secara horizontal / menyamping. Untuk horizontal panjangnya kurang dari 1 meter dan fungsinya sebagai penanda agar kendaraan lain bisa lebih menjaga jarak aman dengan kita.

sumber foto : @vivirenbicicleta
Bendera yang dipasang di safety flag umumnya bendera yang berwarna cerah dan paling baik jika ada reflektornya karena akan lebih terlihat saat malam hari. Namun jika kita melihat pemasangan safety flag oleh penghobi gowes tamasya dalam negeri, benderanya mayoritas bendera komunitas, bendera acara touring mereka atau bahkan bendera Negara dari pesepeda tersebut. Memang tak ada aturan pakem untuk penggunaan jenis bendera, semuanya diserahkan kepada selera masing – masing yang penting benderanya dapat terlihat oleh pengendara lain karena fungsi dari bendera safety flag tersebut adalah sebagai penanda keberadaan kita saat bersepeda di jalanan. Dan yang utama mau bersepeda jauh atau dekat tetap gunakan helm dan jangan lupa berdoa. Keep Safety and Salam Kring Kring !!
editor : Agus Septian Heryanto
mantap
(y)