SALASA KAHIJI, From Zero To Hero

Salasa Kahiji (Selasa Pertama) atau Gowes Salasaan merupakan acara gowes rutin sebagai ajang latihan balap bagi para pembalap sepeda Road Bike di Kota Bandung. Acara ini rutin dilaksanakan setiap hari Selasa terutama pada selasa pertama dalam setiap bulan. Peserta yang mengikuti gowes ini terdiri dari berbagai umur mulai dari belasan tahun/pelajar SMA hingga yang sudah berusia lebih dari 60 tahun. Tidak hanya kaum pria saja tetapi juga bagi kaum wanita juga.

Selasa pagi (06/08/19) tim portalsepeda.com untuk pertama kalinya berkesempatan meliput kegiatan ini. Tak kurang dari 30 pesepeda mengikuti acara ini, mayoritas menggunakan sepeda Road Bike tetapi ada juga 4 peserta yang menggunakan sepeda MTB bahkan juga ada 1 peserta yang menggunakan fixie/single gear. Acara gowes rutin ini terbuka untuk umum baik yang menggunakan sepeda MTB maupun juga sepeda Road Bike.

Pagi-pagi buta pukul 05.30 para pesepeda Gowes Salasaan sudah mulai berdatangan di titik kumpul Jl. Nyland Kota Bandung (depan Hotel Nyland). Gowes dimulai pukul 06.00 dari lokasi tersebut menuju lembang dengan rute Nyland – Dr. Otten – Sukajadi – Setiabudi – Lembang. Para peserta masih bergerombol memasuki Sukajadi hingga Setiabudi, namun begitu melewati Univ. Pendidikan Indonesia (UPI) rombongan mulai terbagi beberapa kelompok pesepeda. Bukan main, ketika tim portalsepeda.com meliput Gowes Salasaan ini kecepatan mereka layaknya adu kecepatan dalam ajang kejuaraan balap sepeda. Tak butuh waktu lama untuk mencapai finish dari Jl. Nyland ke Lembang (Grand Hotel Lembang) rata-rata hanya 30 menit bahkan kurang.

“Gowes Salasaan ini udah dari 2005-an, Awalnya kita cuma sedikitan temen-temen gowes aja paling 6 orang. Dari yang sekedar hobi hingga yang seneng race juga pada ikutan” Ungkap Freddy salah satu penggagas Gowes Salasaan saat ditanyai oleh portalsepeda.com ditempat finish. Freddy juga menambahkan bahwa salah satu tujuan dari Gowes Salasaan ini adalah sebagai bentuk pembibitan atau pelatihan bagi para atlit muda untuk bisa bertanding di kejuaraan daerah maupun nasional karena dalam gowes ini juga rutin diikuti oleh atlit-atlit senior dan pelatih juga.

“Ini memang awalnya dulu tiap bulannya di rangking urutan-urutan yang finishnya sesuai dengan kelasnya, Namanya Koh Sengseng beliau yang pertama kali menggagas agar diadakan rangking untuk Gowes Salasaan ini.” ungkap Freddy ketika ditanya mengenai rangking pada Gowes Salasaan ini. Bahkan karena semakin banyak yang mengikuti ada juga yang mensupport kegiatan ini seperti pemberian jersey hingga sepatu bagi mereka yang berhasil mencapai posisi terdepan, tentunya agar memotivasi bagi peserta yang lainnya.

“Ini rutin setiap hari Selasa dan khusus di akhir bulan hari Selasa rutenya di perpanjang sampai Cikole. Kalau ini kehitungnya sprint karena tracknya pendek hanya 11 km. Siapa aja boleh ikutan mau pake MTB atau Road Bike yang penting lututnya dan mentalnya siap.” pungkas Freddy diakhir tanya jawab. Uniknya, karena acara rutin ini dilakukan di hari kerja (Selasa) banyak peserta yang selesai acara ini langsung kembali ke Bandung mengingat jam 07.00 sudah finish di Lembang sehingga masih ada waktu untuk bersiap ke kantor. Kita harapkan semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menghasilkan pesepeda yang awalnya hanya sekedar hobi bisa menjadi atlet-atlet balap sepeda yang berprestasi dari Kota Bandung, From Zero To Hero.

(Agus Septian Heryanto)