Komunitas Sepeda Mini Indonesia, “Menolak Punah”

MINIONS, banyak dari kita jika membaca atau mendengar kata tersebut langsung terbayang sosok karakter animasi fenomenal berwarna kuning, bermata besar dan berkaca mata. Namun bagi kalangan pesepeda di tanah air kata Minions adalah sebutan bagi pecinta sepeda mini di Indonesia.

Perkembangan komunitas sepeda di Indonesia memang kian tahun kian banyak jumlahnya. Tidak hanya secara kuantitas saja, namun juga secara genre/jenis sepeda semakin bermacam-macam, baik itu jenis sepeda baru maupun jenis sepeda yang sudah lama eksis diproduksi. Seperti halnya sepeda mini atau disebut juga sepeda keranjang atau sepeda anak kecil atau sepeda ibu-ibu dan masih banyak lagi sebutan lainnya. Jenis sepeda ini memang bukan jenis baru, sudah sejak lama eksis di Indonesia bahkan juga di seluruh dunia.

Komunitas Sepeda Mini Indonesia atau biasa disebut Minions adalah komunitas sepeda bagi penggemar sepeda mini di Indonesia. Pada awal pendiriannya hanya digagas oleh 4 orang pesepeda saja (Dody, Ana Mulyana, Asep Kamaludin, Badur Alam dan Boy/Didot). Mereka berempat memang bukan pendatang baru, namun telah sejak lama malang melintang dan cukup dikenal namanya oleh komunitas-komunitas sepeda di Jabodetabek khususnya.

Usia komunitas ini memang masih seumur jagung baru dibentuk tahun 2018 lalu, namun perkembangan anggota komunitas ini bisa dibilang cukup pesat. Terbukti dengan terbentuknya chapter di beberapa kota seperti Jabodetabek, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Jawa Timur, Palembang, Jambi, Samarinda, Sulawesi Selatan bahkan Nunukan. Berawal dari 4 orang, saat ini sudah lebih dari 3000 anggota komunitas sepeda mini.

“Jadi sebenarnya awal terbentuknya komunitas ini kita itu ingin mengenang masa lalu atau bernostalgia dengan sepeda di masa lalu. Kedua adalah kita berangkat untuk menghidupi lagi bengkel-bengkel kecil, bengkel pinggiran atau dengan kata lain ingin menaikan taraf hidup bengkel-bengkel kecil. Karena apa ? sepeda mini ini itu tidak dijual di toko-toko sepeda, kita hanya bisa cari ya salah satunya di bengkel-bengkel kecil tersebut. Jadi intinya atas dasar 2 point tersebutlah terbentuknya komunitas ini” Jelas Dody (50) yang merupakan pendiri Minions ketika dijumpai di Baba House Pasteur Kota Bandung pada hari Minggu sore (25/08/19) bersama 2 rekannya yakni Sanjaya Arifin (39) dan Ana Mulyana (35).

Untuk mendapatkan sepeda mini sendiri memang saat ini tergolong sulit, kalaupun ada kemungkinan besar sudah menjadi ‘onggokan’ sepeda. Dengan adanya komunitas ini juga setidaknya dapat mengangkat nilai sepeda yang bisa dibilang ‘murahan’ menjadi sebuah sepeda yang lebih bernilai. Karena memang banyak juga dari anggota komunitas ini mengupgrade komponen sepedanya dengan komponen sepeda terkini.

“Sepeda mini itu sebetulnya sepeda tahun 50 sampai 70an, kalau dulu kita biasa menyebutnya sepeda mini. Tapi dulu kan sepedanya bannya masih kecil-kecil, kalo sekarang yang beredar itu ban sepedanya besar-besar ban 26″. Kalau yang kita pakai sekarang itu ukuran 20″. Alasannya karena lebih kepada entertaint. Keunikan sepeda mini itu pertama kecil-kecil ukuran sepedanya. Dan temen-temen dari sepeda mini itu sebetulnya pemakai sepeda juga, cuma kita sama-sama melebur membentuk sepeda mini Indonesia ini.” sambung pria paruh baya ini ketika ditanya kenapa memilih sepeda mini.

“Kalau untuk perawatan seperti kebanyakan sepeda-sepeda lama ya sama saja. Harus dipakai. Kalau memang sudah betul-betul rusak ya mending cari lagi ganti baru. Dan satu lagi sepeda mini itu berbeda dengan sepeda jaman sekarang. Sepeda sekarang mau diajak ngebut its ok, orangnya mampu sepedanya juga mampu. Tapi sepeda mini, orangnya mampu sepedanya gak mampu. Artinya apa ? di sepeda mini itu kita menangkal emosi. Terus jangan cari ‘ganteng’ kalau di sepeda mini, cari unik cari entertaint, dapet..” jelas Dody (50) yang menggunakan sepeda mini berwarna hijau ini.

Komunitas ini juga memiliki acara rutin yang disebut MSR (Minions Sunday Ride) yang mana salah satu kegiatannnya adalah Balap Sepeda Minions. Setiap acaranya para pesepeda mini ini menggunakan kostum unik dan selucu mungkin. Seperti yang dijelaskan Ana Mulyana (35) mengatakan bahwa dalam acara MSR ini rutin diadakan disetiap masing-masing chapter setiap hari minggunya, baik yang menggunakan sepeda orisinil maupun menggunakan sepeda mini yang sudah di upgrade sedemikian rupa.

“Sepeda mini jaman dulu kan identik dengan sepeda anak-anak, sepeda ibu-ibu atau sepeda pasar. Bagi mereka yang sempat punya sepeda mini bahkan hingga saat ini masih punya tapi gak dipakai-pakai, jadi dikeluarin lagi dipakai lagi dengan adanya komintas sepeda mini ini.” Ucap Ana Mulyana (35) pesepeda asal Tasikmalaya ini menambahkan.

Sama seperti kebanyakan sepeda klasik lainnya, sepeda mini ini juga memiliki sepeda istimewa yakni sepeda mini produksi Eropa yang saat ini sangat sulit didapatkan dengan kondisi yang masih layak. Beberapa produsen sepedapun saat ini masih ada beberapa yang memproduksi sepeda mini dengan spesifikasi komponennya yang disesuaikan. Jenis sepeda minipun beragam bentuk frame nya, ada yang melengkung, lurus, dilipat, lepasan / knock down dan sliding.

Bagi sobat gowes yang ingin bergabung dan mengetahui kegiatan-kegiatan bersepeda dari Komunitas Sepeda Mini Indonesia (Minions) bisa ikuti di facebook Komunitas Sepeda Mini Indonesia. Mari hidupkan kembali sepeda mini kita yang sudah lama disimpan tak terpakai. Karena…

“APAPUN SEPEDAMU ADALAH KARUNIA TUHAN YANG PATUT DISYUKURI”

Komunitas Sepeda Mini Indonesia

(Agus Septian Heryanto)