Gowes Mudik, Agenda Tahunan Pesepeda

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah khususnya bagi umat muslim. Di Indonesia banyak sekali tradisi lokal dan agenda rutin yang dilaksanakan di bulan suci ini, terutama dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri. Bagi kalangan pesepeda, ada agenda tahunan yang rutin dilaksanakan pada beberapa tahun terakhir ini, Gowes Mudik.
Bagi masyarakat Indonesia lebaran tak bisa dilepaskan dari kata mudik, moment yang sangat dinanti berkumpulnya dengan keluarga besar di kampung halaman. Salah fokus utamanya adalah saat perjalanan ke kampung halaman dan kembali ke kota. Tak bisa dipungkri bahwa ketika arus mudik dan arus balik sudah dimulai jalanan provinsi di berbagai daerah sangat dipadati oleh pemudik yang menggunakan kendaaraan publik, kendaraan pribadi roda empat dan juga roda dua. Hingga pemerintah pusat dan daerahpun harus selalu membenahi berbagai infrastruktur hingga faktor keamanan demi menunjang agenda mudik setiap tahunnya.

Sumber Foto : Agus Septian Heryanto
Hal serupa juga disambut antusias oleh kalangan pesepeda, mudik dengan menggunakan sepeda adalah pilihan bagi sebagian pesepeda. Bagi penulis sendiri telah beberapa kali mudik dengan bersepeda bersama kawan-kawan yang lainnya. Bahkan untuk gowes mudik ini ada grupnya tersendiri yang terhimpun di media sosial seperti whatsapp dan facebook yang diberi nama “Gowes Mudik”. Tujuan sebagai wadah berbagi informasi bagi pesepeda yang gowes mudik, saling memantau dan saling membantu satu sama lain. Setiap pesepeda yang akan gowes mudik terlebih dahulu mengisi formulir terdiri dari data pribadi hingga rute yang dilalui. Selain itu agar peserta gowes mudik dapat berangkat bareng degan peserta lainnya.
Tak hanya mendata peserta gowes mudik tapi juga mendata kawan-kawan pesepeda yang mebuka posko mudik dari berbagai daerah. Grup medsos tersebut dikelola secara swadaya sehingga setiap pesepeda yang melakukan gowes mudik tidak dipungut biaya dan tidak juga dibayar. Semuanya ditanggung/dipersiapkan oleh setiap peserta gowes mudik.

Sumber Foto : Suci Fitriana B
Perlu ditekankan disini bahwa gowes mudik perlu kesiapan matang, mulai dari kesiapan fisik hingga faktor teknis bersepeda. Pada dasarnya gowes mudik sama saja seperti touring sepeda biasanya, hanya saja tujuannya ke kampung halaman dan dilakukan saat moment mudik dimana kondisi jalan akan dipadati oleh kendaraan-kendaraan bermotor. Ya, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah faktor keselematan, semakin banyak kendaraan dijalanan akan menambah tingkat bahaya saat bersepeda. Kiranya hal tersebut harus menjadi perhatian agar lebih berhati-hati dan waspada saat bersepeda menuju kampung halaman.
Selain itu ada hal lain yang perlu diperhatikan, karena dilakukan saat berpuasa khususnya bagi umat muslin maka sejatinya janganlah puasa kita terganggu oleh aktivitas kita dalam bersepeda. Sebenarnya masih sedikit perdebatan antara dianjurkan untuk tetap berpuasa atau justru sebaliknya karena mengingat bersepeda membutuhkan energi dan asupan makanan dan minuman yang cukup apalagi gowes mudik adalah aktivitas bersepeda jarak jauh. Maka dari itu kembali kepada masing-masing individu yang menjalaninya, jangan memaksa dan atur ritme gowes supaya aman dan nyaman. Keep safety riding, salam kring kring !!

Sumber Foto : Suci Fitriana B
(Agus Septian Heryanto)