Folding Bike Jagoan Nanjak

ilustrasi nanjak menggunakan sepeda lipat / foto : altarezianews.it
“Demam” sepeda lipat di Indonesia kian hari kian meningkat penggemarnya. Sepeda lipat yang notabene nya merupakan sepeda perkotaan alias City Bike pada perkembangannya banyak yang dimodifikasi sesuai dengan genre penggunaannya. Mulai dari genre touring, balap atau juga untuk tanjakan.
Kali ini kita membahas mengenai modifikasi sepeda lipat yang mumpuni untuk tanjakan. Meski faktor utamanya adalah kekuatan dengkul, tapi faktor teknis atau komponen juga mempunyai dampak yang signifikan. Karena saat bersepeda melibas tanjakan merupakan perpaduan antara kekuatan dengkul dan faktor teknis sepeda yang kita gunakan tersebut.

Salah seorang pesepeda senior Usman Muthallib membuat rumusan modifikasi untuk sepeda lipat dan bahkan sepeda mountain bike dalam melahap tanjakan. Ia menjelaskan bahwa bila jalan yang dilalui relatif mulus dan ratio gerar memadai dalam urusan menaklukan tanjakan, folding bike (sepeda lipat) tidak kalah dengan mountain bike, bahkan bisa lebih laju karena ukuran diameter bannya kecil. Rumusannya antara lain sebagai berikut :

Keterangan :
R1 : panjang arm pedal
R2 : jari-jari crank
R3 : jari-jari sprocket
R4 : jari-jari ban
F1 : gaya tekanan kaki ke pedal
F4 : gaya dorong sepeda pada ban belakang
Fenomena ini dapat dijelaskan melalui Persamaan Gaya :

Hasil simulasi perhitungan konstanta (R1 R3) / (R2 R4), dengan asumsi semua parameter lain sama, menunjukan bahwa gaya dorong pada folding bike sekitar 30% lebih besar daripada mountain bike.
Simulasi Untuk Mountain Bike | ||
R1 | panjang arm pedal | 170.0 mm |
R2 | jari-jari crank | 105.2 mm |
R3 | jari-jari sprocket | 56.7 mm |
R4 | jari-jari ban | 330.2 mm |
(R1 R3) / (R2 R4) | 0.278 |
Simulasi Untuk Folding Bike | ||
R1 | panjang arm pedal | 170.0 mm |
R2 | jari-jari crank | 105.2 mm |
R3 | jari-jari sprocket | 56.7 mm |
R4 | jari-jari ban | 254.0 mm |
(R1 R3) / (R2 R4) | 0.361 |
sumber : Usman Muthalib